Mencontek dan bahkan menconteki teman dengan membiarkan teman lain membaca jawaban kita, adalah termasuk kecurangan dan hal ini merupakan hal yang jelas-jelas dilarang dalam Islam.
Mungkin
masih banyak dari saudara/i kita se muslim yang tidak segan mencontek untuk
mendapatkan hasil yang sempurna. Cara apapun dilakukan, asalkan tidak ketahuan.
Padahal Allah SWT berfirman :
"Sesungguhnya
Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan di bumi, Dan Allah Maha Melihat
apa yang kamu kerjakan" (Q.S. Al-Hujuraat:18).
Sehingga
hukum mencontek menurut Islam adalah haram sebagaimana perilaku tipu daya,
kebohongan dan ketidakjujuran yang lain.
Nabi
SAW bersabda dalam sebuah hadits sahih riwayat muslim: Artinya: Barangsiapa
yang menipu kita, maka ia bukan bagian dari kita.
Hadits
sahih lain riwayat Muslim Nabi menyatakan: Barangsiapa yang melakukan tipu daya
ia bukanlah bagian dariku.
Tabrani
meriwayatkan sebuah hadits di mana Nabi bersabda: Artinya: Barangsiapa yang
melakukan tipu daya pada kita, maka ia bukan termasuk bagian dari kita.
(Pelaku) makar dan tipu daya masuk neraka.
Hadits-hadits
di atas bersifat umum atas haramnya segala praktik tipu daya dan ketidakjujuran
di berbagai bidang termasuk menyontek.
Allah
SWT dalam QS Al-Baqarah 2:9 berfirman: Artinya: Mereka hendak menipu Allah dan
orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang
mereka tidak sadar.
Jadi,
nyontek atau mencontek hukumnya adalah haram karena ia perilaku tipu daya,
penipuan baik kepada orang lain maupun pada diri sendiri. Mencontek saat ujian
adalah perilaku tipu daya yang tidak bertanggung jawab yang memiliki dampak
besar di masa depan.
Nyontek adalah perilaku korup
yang harus segera dihentikan dan diganti dengan kejujuran, kerja keras,
berkeringat dan bangga dengan semua itu.
Untuk
menghindari dan berhenti dari kebiasaan nyontek yang pertama dan utama adalah
niat dan komitmen untuk berhenti nyontek apapun yang terjadi. Setelah itu ada
beberapa langkah untuk dapat dilakukan yakni:
-
Menyadari bahwa hidup yang bermartabat, terhormat dan membahagiakan dalam
jangka panjang itu adalah hidup yang penuh kejujuran. Betapapun beratnya
kejujuran itu.
- Menyadari bahwa hasil dari mencontek adalah kepalsuan. Bagaimanapun tingginya prestasi yang dicapai darinya.
- Menyadari bahwa hasil dari mencontek adalah kepalsuan. Bagaimanapun tingginya prestasi yang dicapai darinya.
-
Menyadari bahwa kebahagiaan sejati terletek pada kerja keras dan saat memetik
hasil dari jerih payah kerja keras tadi. Betapapun hasil yang dicapai di bawah
harapan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar